Imam As-Suyuthi berkata di Kitab beliau Al-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’:
“Termasuk perkara muhdatsat (baru/bid’ah dalam perkara agama) yang munkar adalah yang dilakukan sebagian ahlul hawa (syiah rafidhah dan pengikutnya) pada Hari ‘Asyura berupa berpura-pura haus, bersedih, merintih kesakitan dan perkara munkar lainnya yang baru (dengan dianggap merupakan bagian dari agama). Padahal hal-hal ini tidak disyariatkan Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidak pula diajarkan seorang pun dari salaf atau ahlul bait atau yang lainnya. Hal ini hanyalah satu musibah pada masa awal Islam saat terbunuhnya Al-Husain bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma.
As-Suyuthi: Mencari tahu perkara ghaib dari tukang ramal, dukun, para normal, ahli supranatural, dan orang pinter
Imam As-Suyuthi berkata di Kitab beliau Al-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’:
“Mencari-cari tahu perkara yang ghaib
Termasuk bid’ah (perkara yang diada-adakan dalam agama), adalah mencari tahu kejadian-kejadian yang akan datang dari para ahli nujum (astrologi) dan orang-orang yang meramal dengan menggunakan kerikil, gandum dan semisalnya.